Minggu, 18 Oktober 2015

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN



Perkembangan teknologi informasi telah mengubah paradigma ilmu pengetahuan dan cara pandang masyarakat dunia. Dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, kehidupan manusia seperti beralih dengan cepat ke masa depan melalui mesin waktu. Segala sesuatu yang baru terbayangkan dalam angan-angan, tiba-tiba muncul dan menjadi kenyataaan, dimulai dari penemuan internet, handpone hingga visualisasi yang tidak hanya melalui liduid crystal display akan tetapi sudah dalam bentuk hologram, seolah-olah semua sisi kehidupan manusia bisa dimanipulasi dalam bentuk digital.
Sebelum ditemukannya teknologi informasi, dunia seperti terbagi menjadi beberapa bagian dengan batas-batas yang tegas. Sebut saja blok barat dan blok timur, Negara maju dan Negara miskin. Batas-batas tersebut semakin tegas membedakan antara satu komunitas masyarakat dengan masyarakat lainnya, seiring dengan kepentingan politik dunia saat itu. Akan tetapi dengan adanya arus globalisasi yang berimbas pada semua lini kehidupan bangsa di seluruh dunia, telah melahirkan berbagai pandangan dan perspektif baru. Batas-batas wilayah, Negara maupun benua, seakan-akan tidak ada artinya ketika masyarakat telah mengenal teknologi informasi yang dilambangkan dengan world wide web (www) yang mudah dijumpai pada penulisan alamat situs di internet.
Perspektif dunia yang semula terbagi atau terkotak-kotak dalam batas-batas blok, Negara maupun status sosial, berubah kedalam perspektif integrasi dimana batas-batas tersebut menjadi kurang berarti dengan adanya kemudahan berinteraksi dan berkomunikasi antar satu daerah dengan daerah lain, satu negara dengan negara lainnya. Sebaran jaringan informasi yang tersimpan dalam internet membuktikan bahwa kini dunia kian sempit, tidak ada lagi batas-batas geografis yang menghalangi untuk berinteraksi dengan dunia global. Akses ke dunia global pun menjadi sangat mudah, efisien, dan fleksibel.
Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan dengan adanya perkembangan teknologi informasi juga mendorong adanya integrasi antara dunia pendidikan dan teknologi. Kehadiran teknologi informasi telah memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas penyebaran pendidikan ke segala lapisan masyarakat. Era baru dalam dunia pendidikan, yaitu diperkenalkannya reformasi pendidikan yang berkaitan erat dengan sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan dunia pendidikan. Konsep ini memiliki nuansa bagaimana dunia pendidikan berusaha menggunakan perangkat komputer, yang dapat diaplikasikan sebagai sarana komunikasi untuk meningkatkan kinerja dunia pendidikan secara signifikan. .
Ledakan informasi saat ini menimbulkan dampak yang sangat kuat terhadap kompleksitas manajemen pada umumnya, khususnya manajemen pendidikan. Pimpinan sebuah lembaga pendidikan pada dasarnya adalah pengolah informasi. Seorang pimpinan harus memiliki kapabilitas untuk memperoleh, menyimpan, mengolah, mengambil kembali, serta menyajikan informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan bidang pendidikan yang dapat dipertanggung-jawabkan secara moral, karena lembaga pendidikan merupakan organisasi yang memiliki orientasi ganda (multiple oriented), yaitu organisasi yang berorientasi sosial dan orientasi bisnis. Orientasi sosial bertujuan meningkatkan kecerdasan bangsa sedangkan orientasi bisnis, pendidikan harus memiliki dana yang cukup untuk mempertahankan eksistensinya.
Pendanaan yang cukup sangat diperlukan bagi sebuah lembaga pendidikan untuk menghasilkan lulusan (outcomes) yang berkualitas. Lembaga-lembaga pendidikan berani menetapkan biaya pendidikan cukup tinggi dengan konsekuensi sarana dan prasarana belajar yang disediakan juga jauh lebih baik dan menjanjikan. Disisi lain, masyarakat juga lebih banyak memilih lembaga pendidikan yang marketable maupun sellable walaupun harus mengeluarkan biaya sangat mahal. Oleh karena itu akses informasi antara lembaga pendidikan dan masyarakat harus cepat, akurat dan akuntabel.
Sistem informasi sangat dibutuhkan oleh lembaga pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kelancaran aliran informasi dalam lembaga pendidikan, kontrol kualitas, dan menciptakan aliansi atau kerja sama dengan pihak lain yang dapat meningkatkan nilai lembaga pendidikan tersebut.

A.    Terminology Sistem, informasi, manajemen dan pendidikan
Menurut Ludwig (1997), Sistem adalah seperangkat unsur yang saling berhubungan dan saling memengaruhi dalam satu lingkungan tertentu. Sedangkan menurut Ryans (1968)
System is any identifiable assemblage of element (object, person, activities, information records, etc) which are interrelated by process or structure and which are presumed to function as an organizational entity generating an observable (or sometimes merely inferable) product.

William A. Shorde (1995) dalam bukunya Organization and Management menyebutkan ada sekitar enam ciri sebuah sistem, yaitu perilaku berdasarkan tujuan tertentu, keseluruhan, keterbukaan, terjadi transformasi, terjadi korelasi, memiliki mekanisme kontrol artinya terdapat kekuatan yang mempersatukan dan mempertahankan sistem yang bersangkutan. Menurut Budi Sutedjo (2002) sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan.
Adapun pengertian tentang informasi, yaitu data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan saat ini maupun saat mendatang (Gordon B. Davis, 1995). Informasi menurut Budi Sutedjo (2002) merupakan hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan dan dibutuhkan dalam pemahaman fakta-fakta yang ada. Dalam pengertian lain informasi adalah sebuah pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa (suatu objek atau konsep) sehingga manusia dapat membedakan sesuatu dengan yang lainnya (Samuel Elion, 1992).
Jika digabungkan antara sistem dan informasi akan diperoleh pengertian kumpulan elemen yang berhubungan satu sama lain untuk menjamin kelancaran proses pengaliran data atau informasi. Keandalan suatu sistem informasi dalam sebuah lembaga/organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat menghasilkan aliran informasi yang berguna, akurat terpercaya, detail dan cepat, relevan bagi kepentingan lembaga tersebut.
Secara umum dikatakan bahwa manajemen merupakan proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggefakan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya (George R. Terry, 1997). Definisi lain menyatakan bahwa manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan antar anggota organisasi dengan menggunakan seluruh sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Stoner AF,1998).
Mengenai pendidikan, Driyarkara (1980) mengatakan bahwa pendidikan itu adalah memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf mendidik. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989), pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (proses, perbuatan, dan cara mendidik).
Dalam Undang-Undang PJ Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 ayat (1) dinyatakan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar. dan proses pembelajar an agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Sedangkan menurut para ahli seperti, Crow and Crow (1960) menyatakan “Modern educational theory and practise not only are aimed at preparation for future living but also are operative in determining the patern of present, day by-day attitude and behavior. Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai sarana untuk persiapan hidup yang akan datang tetapi juga untuk kehidupan sekarang yang dialami individu dalam perkembangannya menuju ke tingkat kedewasaannya.

B.     Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Gordon B. Davis, 1995 bahwa sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan proses pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Soetedjo Moeljodihardjo, 1992, sistem informasi manajemen, yaitu suatu metode yang menghasilkan informasi yang tepat waktu (timely) bagi manajemen tentang lingkungan eksternal dan operasi internal sebuah organisasi, dengan tujuan untuk menunjang pengambilan keputusan dalam rangka memperbaiki perencanaan dan pengendalian.
Komarudin, 1997, sistem informasi manajemen adalah suatu sistem informasi yang memungkinkan pimpinan organisasi mendapatkan informasi dengan kuantitas dan kualitas yang tepat untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Joseph F. Kelly, 1990, SIM merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang berlandaskan komputer yang menghasilkan kumpulan penyimpanan, perolehan kembali, komunikasi, dan penggunaan data untuk tujuan operasi manajemen yang efisien, dan bagi perencanaan bisnis.
Menurut Rochaety (2010), sistem informasi manajemen pendidikan saat ini bara sebatas wacana, diharapkan pada waktu yang tidak terlalu lama SIM Pendidikan ini tidak sebatas wacana tetapi sudah mengarah ke aplikasi yang betul-betul menunjang kegiatan dunia pendidikan pada umumnya. Untuk menerapkan SIM Pendidikan yang terpadu dan memiliki kapabilitas dalam mendukung keberhasilan dunia pendidikan yang signifikan, diperlukan keseimbangan sumber daya yang tersedia antara ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dalam mengoperasikan teknologi informasi seperti komputer dan ketersediaan dana untuk pengadaan perangkat komputer yang sudah semakin canggih. Oleh karena itu, dalam penerapan SIM Pendidikan yang memiliki nilai tambah, betul-betul membutuhkan persiapan yang sangat matang sehingga harapan untuk mengaplikasikan SIM Pendidikan dapat terwujud sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan yang dituntut masyarakat lebih marketable dan sellable.
Di lain pihak informasi yang dapat disajikan oleh SIM Pendidikan nantinya akan memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam proses pengambilan keputusan bidang pendidikan, seperti informasi kebutuhan tenaga kependidikan, informasi jumlah lembaga pendidikan dari mulai tingkat dasar, menengah, maupun pendidikan tinggi. SIM Pendidikan diharapkan sangat bermanfaat tidak hanya bagi para pengambil keputusan bidang pendidikan, tetapi sangat berguna bagi masyarakat sebagai salah satu subsistem dan control society, terutama dalam proses operasional lembaga pendidikan dan penyajian kualitas jasa pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan.


Referensi utama : 
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Oleh: Eti Rochaety, Penerbit: Bumi Aksara
  

Tidak ada komentar:

Mari Pelihara Negeri Ini

Sudah sekian puluh tahun negara kita memproklamirkan kemerdekaannya, sudah selama itu pula bangsa kita memulai kehidupan sebagai negara yang berdaulat membangun sebuah tata kehidupan yang gemah ripah loh jinawi. Sudah banyak kita rasakan dan kita lihat perubahan-perubahan pada negeri kita, pembangunan-pembangunan sarana dan prasarana telah terlengkapi sedikit demi sedikit, akan tetapi sedikit demi sedikit pula kerusakan kita timbulkan akibat perubahan yang kita buat dengan tidak sama sekali memperhitungkan faktor keseimbangan ekosistem. Kerusakan-kerusakan yang kita timbulkan sedikit-demi sedikit akan terakumulasi dengan menimbulkan bencana yang besar bagi kehidupan umat manusia. Tengok sajalah mengenai permasalahan banjir yang tiap tahun kita alami di berbagai daerah, bukan saja kerugian material akan tetapi juga kerugian immaterial yang kita alami. Permasalahan banjir adalah bencana yang terjadi akibat komplektivitas kerusakan yang kita timbulkan mulai dari hulu DAS hingga hilir. Di daerah hulu pembukaan lahan yang sembrono, penebangan hutan besar-besaran dan mengganti hutan dengan perkebunan, atau menghilangkan tanaman yang memiliki perakaran kuat. Di daerah hillir menutup daerah-daerah yang berfungsi sebagai penyerapan air dengan bangunan-bangunan sehingga menghalangi infiltrasi air ke dalam tanah. Satu kerusakan saja yang kita timbulkan akan mengakibatkan keseimbangan lingkungan terganggu, sebagi misal illegal logging, dengan illegal logging akan berakibat terjadinya longsor lahan, pemanasan global, banjir dan intrusi air laut ke daratan, terganggunya ekosistem dan lain sebagainya. Melihat hal tersebut maka sebagai generasi bangsa mulai dari sekarang marilah kita rubah paradigma dan pola pikir masyarakat kita dari pola pikir yang semau gue kepada pola pikir yang penuh tanggung jawab.