Selasa, 16 September 2008

Asuhan Kebidanan Neonatus Umur 1 Bulan

PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan neonatal harus di mulai sebelum bayi di lahirkan melalui pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil. Berbagai bentuk upaya pencegahan dan penanggulangan dini terhadap faktor-faktor yang memperlemah kondisi ibu hamil perlu di prioritaskan seperti ; gizi yang rendah, anemia, dekatnya jarak antara kehamilan. Di samping itu perlu dilakukan pula pembinaan kesehatan prenatal yang memadai dan penanggulangan faktor-faktor yang menyebabakan kematian perinatal yang meliputi; perdarahan, hipertensi, infeksi, kelahiran preterm/bayi berat lahir rendah, asfiksia, hipotermi.
Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi periode neonatal merupakan periode yang kritis, pencegahan asfiksia, mempertahankan suhu tubuh bayi terutama pada bayi berat lahir rendah. Pemberian ASI dalam usaha menurunkan angka kematian oleh karena diare, pencegahan terhadap infeksi, pemantauan kenaikan berat dan stimulasi psikologis merupakan tugas pokok bagi pemantau keehatan bayi dan anak.
Neonatus pada minggu pertama sangat dipengaryhi oleh kondisi ibu pada waktu hamil dan melahirkan. Manajemen yang baik pada waktu masih dalam kandungan, selama persalinan, segera sesudah dilahirkan dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya akan menghasilkan bayi yang sehat.

PENGAWASAN TUMBUH KEMBANG BAYI
1. PENGERTIAN TUMBUH KEMBANG
Pertumbuhan dan perkembangan termasuk suatu proses yang saling berkaitan dan sulit dipisahkan.
 Pertumbuhan
Adalah suatu proses perubahan fisik (anatomis) yang ditandai dengan bertambahnya ukuran berbagai organ tubuh yang disebabkan adanya penambahan perbesaran sel-sel tubuh.
 Perkembangan
Adalah suatu proses menuju terciptanya kedewasaan yang ditandai bertambahnya kemampuan/ketrampilan yang menyangkut struktur tubuh yang berkaitan dengan aspek non fisik.
Jadi yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan adalah; suatu proses pertumbuhan fisik yang ditandai bertambahnya ukuran organ tubuh karena pertumbuhan sel dan suatu proses aspek non fisik menuju terciptanya kedewasaan yang ditandai dengan bertambahnya kemampuan/ketrampilan yang menyangkut struktur dan fungsi tubuh.

2. TUJUAN
Tujuan mempelajari pertumbuhan dan perkembangan bayi adalah:
1. Untuk mengetahui tumbuh kembang bayi yang normal.
2. Untuk mengetahui adanya kelainan dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi sedini mungkin.
3. Untuk mengarahkan agar pertumbuhan dan perkembanagn bayi langsung selaras sesuai dengan usianya.

3. TAHAP/FASE TUMBUH KEMBANG ANAK
1. Fase neonatus : Sejak lahir sampai umur 4 minggu
2. Fase bayi : 4 minggu sampai dengan 1 tahun
3. Fase prasekolah/balita : 1 sampai dengan 5 tahun
4. Fase anak sekolah : 6 sampai dengan 12 tahun
5. Fase remaja : 12 sampai dengan 18 atau 21 tahun(belum
menikah)

4. PENGAWASAN MASA BAYI
Pada masa ini bayi dilengkapi dengan beberapa kemampuan yaitu intrinsik dan reflek.


a. Intrinsik
Yaitu kemampuan yang telah ada sejak lahir melalui rangsangan-rangsangan dengan cara yang khas.
Contoh: bayi akan tersenyum bilas dia diajak berbicara ibunya walaupun ia belum mengerti kata-kata yang diucapkan ibunya.
b. Reflek
Yaitu suatu gerakan yang terjadi secara otomatis dan spontan tanpa disadari pada bayi normal.
1. Tonik neek reflek
Gerakan spontan otot kuduk pada bayi normal, bila ditengkurapkan akan scara spontan memiringkan kepalanya.
2. Rooting reflek
Bila jarinya menyentuh daerah sekitar mulut bayi maka ia akan membuka mulutnya dan memiringkan kepalanya kearah datangnya jari.
3. Grasping reflek
Bila jari kita menyentuh telapak tangan bayi maka jari-jarinya akan langsung menggenggam sangat kuat.
4. Moro reflek
Reflek yang timbul diluar kemauan/kesadaran bayi.
Contoh : bila bayi diangkat/direnggut secara kasar dari gendongan kemudian seolah-olah bayi melakuakn gerakan yang mengangkat tubuhnay pada orang yang mendekapnya.
5. Startle reflek
Reaksi emosional berupa hentakan dan gerakan seperti mengejang pada lengan dan tangan dan sering diikuti dengan tangis.
6. Stapping reflek
Reflek kaki secara spontan apabila bayi diangkat tegak dan kakinya satu persatu disentuhkan pada satu dasar maka bayi seolah –olah berjalan.

5. PERTUMBUHAN BB/TB/LK
 Pertumbuhan Berat Badan selama masa bayi.
- Triwulan I : 1-3 bulan, kenaikan rata-rata 700-1000 gr
- Triwulan II : 4-6 bulan, kenaikan rata-rata 500-600 gr
- Triwulan III : 7-9 bulan, kenaikan rata-rata 350-450 gr
- Triwulan IV : 10-12 bulan, kenaikan rata-rata 250-350 gr
 Pertumbuhan Panjang Badan
- Triwulan I : 10 cm
- Triwulan II : 6 cm
- Triwulan III : 5 cm
- Triwulan IV : 4 cm
 Pertumbuhan Lingkar Kepala
- Triwulan I : penambahan 2 cm/bulan
- Triwulan II : penambahan 1 cm/bulan
- Triwulan III : penambahan 2 cm/bulan
- Triwulan IV : penambahan 1 cm/bulan

6. TANDA-TANDA PERKEMBANGAN BAYI 0-3 BULAN
Gerakan kasar Gerakan halus Bicara, bahasa, kecerdasan Bergaul dan Mandiri
Menggerakkan kedua tungkai dan lengan sama mudahnya ketika telentang Memberikan reaksi dan melihat kearah sumber cahaya. Mengeluarkan suara (mengoceh) Membalas senyuman

7. STIMULASI PERKEMBANGAN BAYI 0-3 BULAN
a. Pengungkapan rasa cinta, kasih sayang dan rasa aman
Berbicara lembut, memeluk, membelai, mencium, menyanyikan lagu.
b. Menirukan ocehan, gerakan mimik anak.
Anak sering diajak bicara dan mendengarkan berbagai suara misalnya: suara burung, radio, kerincingan.
c. Melatih anak membalikkan badan dari terlentang ke telungkup
Ketika telentang anak dibuat agar memperhatikan benda yang menarik(berwarna, menyolok/berbunyi) benda itu kemudian digerakkan kesisi badannya, anak akan mengikuti benda itu sambil memiringkan badan, benda digerakkan terus agar anak berlatih membalikkan badannya.
d. Melatih anak mengangkat kepala dan memperhatikan benda bergerak. Gerakkanlah benda yang menarik dihadapan anak, ketika ia telungkup angkatlah benda itu ke atas, sehingga anak dilatih mengangkat kepalanya ketika memperhatikan benda itu.
e. Melatih anak menggenggam benda kecil
Sentuhlah pensil atau benda yang serupa pada punggung atau ujung jari tangan anak. Anak akan berlatih menggenggam benda tersebut.

Pramesti Widyastiningsih Amd.Keb.

Selasa, 02 September 2008

Terong bisa menyebabkan Impotensi. Mitos atau benar

TERONG yang didesas-desuskan dapat menimbulkan impotensi ternyata berpotensi sebagai penyembuh berbagai penyakit yang saat ini hangat dibicarakan.
Menurut Prof. Wimpie Pangkahila, "Contoh sayuran lain yang dianggap dapat menimbulkan akibat buruk bagi fungsi seksual ialah terong, yang dianggap dapat menimbulkan impotensi. Padahal tidak ada bukti ilmiah mengenai mitos ini." (Kompas, 27 Juni 2003)
Di Nigeria, buah terong mendapat tempat yang cukup baik di masyarakat. Sayuran buah terong ini digunakan sebagai alat kontrasepsi, terutama bagi kaum pria. Tidak heran jika dalam kehidupan sehari-hari, sayur yang lezat bila dimasak sambal balado ini kadang dituduh dapat menimbulkan impotensi. Khasiat lain dari sayur terong yang sering dilalap ini adalah sebagai zat anti rematik. Pengobatan tradisional di Nigeria percaya bahwa terong dapat menyembuhkan atau setidaknya mengurangi serangan rematik tertentu. Bahkan tidak hanya di Nigeria tering diyakini memiliki khasiat obat, di Korea pun terong dikenal punya keajaiban untuk mengobati beberapa gangguan kesehatan. Sayuran yang telah dikeringkan, termasuk buahnya, bisa dikonsumsi untuk mengobati sakit pinggang, encok, pinggang terasa kaku, dan nyeri lainnya. Secara empiris sayuran ini bahkan mampu mengobati campak atau cacar air, ketergantungan alkohol, gastritis, dan bekas luka bakar. Fungsi lain dari terong adalah sebagai obat anti-kejang yang relatif sulit diketahui dengan pasti kapan terjadi serangannya. Selain itu di Nigeria, terong juga dipercaya sebagai obat untuk meredam penyakit gugup. Manfaat pengusir kepanikan ini telah dibuktikan secara ilmiah terhadap marmut dengan menggunakan sari terong mentah.
Terong yang mengandung striknin dan skopolamin, juga skopoletin dan skoparon yang berfungsi sebagai penghambat serangan sawan dan gugup. Jadi jelaslah sudah bahwa terong dapat mengobati penyakit epilepsi. Terong sebagai anti kanker Fungsi lain dari terong adalah dapat menekan kerusakan yang timbul pada sel-sel dengan penyimpangan kromosom sebagai petunjuk adanya kanker. Pengujian terakhir yang dilakukan di Jepang menunjukkan jus terong, yang dapat menekan kerusakan pada sel-sel tersebut. Kandungan protease (tripsin) pada terong dipercaya dapat menolong melawan serangan zat penyebab kanker. Pada penelitian yang lebih spesifik, terong dikatakan bagus untuk mengurangi risiko penyakit kanker perut. Dr GHA Mitschek, seorang ilmuwan dari Universitas Graz telah melakukan pemeriksaan berseri terhadap hewan sampai beberapa kali, ternyata menemukan hasil yang sama baiknya akan manfaat terong. Peneliti ini telah memberikan diet tinggi kolesterol pada beberapa kelinci dan juga memberikan terong dalam jumlah yang bervariasi. Meskipun dosis yang diberikan tidak terlalu besar ternyata terong mampu menghambat pembentukan plak-plak lemak, mencegah dan mengobati ateroklerosis. Selain itu ditemukan juga bahwa terong dapat menghambat atau membatasi asupan kolesterol dalam saluran cerna, bahkan mampu mengangkat kolesterol yang terdapat dalam aliran darah. Sampai saat ini kami belum menemukan jurnal ilmiah yang memberikan penjelasan mengenai kaitan antara terong ungu dengan kemandulan.
Sumber :http://www.kalbe.co.id/index.php?mn=int&tipe=consul&detail=16

Mari Pelihara Negeri Ini

Sudah sekian puluh tahun negara kita memproklamirkan kemerdekaannya, sudah selama itu pula bangsa kita memulai kehidupan sebagai negara yang berdaulat membangun sebuah tata kehidupan yang gemah ripah loh jinawi. Sudah banyak kita rasakan dan kita lihat perubahan-perubahan pada negeri kita, pembangunan-pembangunan sarana dan prasarana telah terlengkapi sedikit demi sedikit, akan tetapi sedikit demi sedikit pula kerusakan kita timbulkan akibat perubahan yang kita buat dengan tidak sama sekali memperhitungkan faktor keseimbangan ekosistem. Kerusakan-kerusakan yang kita timbulkan sedikit-demi sedikit akan terakumulasi dengan menimbulkan bencana yang besar bagi kehidupan umat manusia. Tengok sajalah mengenai permasalahan banjir yang tiap tahun kita alami di berbagai daerah, bukan saja kerugian material akan tetapi juga kerugian immaterial yang kita alami. Permasalahan banjir adalah bencana yang terjadi akibat komplektivitas kerusakan yang kita timbulkan mulai dari hulu DAS hingga hilir. Di daerah hulu pembukaan lahan yang sembrono, penebangan hutan besar-besaran dan mengganti hutan dengan perkebunan, atau menghilangkan tanaman yang memiliki perakaran kuat. Di daerah hillir menutup daerah-daerah yang berfungsi sebagai penyerapan air dengan bangunan-bangunan sehingga menghalangi infiltrasi air ke dalam tanah. Satu kerusakan saja yang kita timbulkan akan mengakibatkan keseimbangan lingkungan terganggu, sebagi misal illegal logging, dengan illegal logging akan berakibat terjadinya longsor lahan, pemanasan global, banjir dan intrusi air laut ke daratan, terganggunya ekosistem dan lain sebagainya. Melihat hal tersebut maka sebagai generasi bangsa mulai dari sekarang marilah kita rubah paradigma dan pola pikir masyarakat kita dari pola pikir yang semau gue kepada pola pikir yang penuh tanggung jawab.